“Di Poncol, setiap rumah punya warung, siapa jadi pembelinya?“ tanya kawan dari Pejompongan. Padahal, meski berhimpit, setiap warung punya kekhususan. Dari Kebalen, Maya melanggan warung Adwa dan warung Aceh. Di Poncol, dua warung ini terletak berseberangan, dan punya dagangan sama tanpa selisih harga. Bedanya, warung Aceh, boleh belanja via WhatsApp, kalau transaksi mencapai 80 ribu,Continue reading “dari Warung ke Warung”
Category Archives: Warung
Pecel Sayur
Minggu lalu, Nurfa Dilla posting sepiring pecel di Instagram. Pecel itu berumah di tepi lapangan Blok-S, tepat sebelah mushalla. Dia terlihat ‘endes’, juga bikin ingat warteg langganan di jalan Senayan, tepat di belakang SDN Rawa Barat. Andalan warteg itu: pecel sayur, peyek udang, dan bakwan jagung. Dulu, pas jam makan siang, warteg itu selalu dikerumuniContinue reading “Pecel Sayur”
Rojolele
Soal beras, mama selalu bilang ‘Rojolele tuh paling enak, pulen, dan wangi’. Setiap satu karung habis, datang satu karung lagi. Tidak selalu beras itu sih, karena harganya mahal, kami juga makan beras Pandan Wangi. Tapi, semakin saya besar, semakin jarang Rojolele hadir di rumah, beli beras pun jadi diketeng. Kami beli per-liter di warung pakContinue reading “Rojolele”