Setidaknya sekali dalam caturwulan, orang akan datang ke Toko Buku Bahagia. Pertama untuk buku pelajaran sekolah, lalu alat tulis dan bahan prakarya, kemudian souvenir buat kado ulang tahun. Bagi generasi 1980 sampai 90’an, apapun yang berhubungan dengan sekolah, toko ini jawabannya. Termasuk untuk yang dadakan, misalnya kehilangan buku cetak ketika harus bikin PR. Toko buku di Pasar Santa ini memang jarang sepi. “Happening abis” kata Antie. Keluarga saya selalu datang setelah Magrib. Saat itu, kebanyakan toko sudah tutup, dan Toko Buku Bahagia ini jadi yang paling bersinar. Ia seperti bukan sekedar tempat belanja, tapi bagian dari acara jalan-jalan keluarga. Dalam perjalanan pulang, kami pasti berhenti di pengkolan Cikajang, beli sate ayam – 20 tusuk – bumbu kacang.
Dari chat dengan teman SD (Rawa Barat 05): Istianti Iskandar, Nita Rahayu, Fanny Efiani, Jerry Narendra, Nurfa Dilla
Gambar: Rika Febriyani (Toko Buku Bahagia di Pasar Santa (bangunan lama), dari sisa-sisa ingatan dibubuhi imajinasi ;))
#akamsiSenopati
