Minggu pagi, mendengar ketoprak pak Amat adalah tanda rekreasi: suara piring diketok-ketok sendok. Saya se-keluarga yang mulai jenuh di depan TV akan berhamburan dan berteriak “pak Amaaaaat”. Mama bilang kalau orang Betawi ini sebenarnya jualan setiap pagi, hanya saja saya sedang ada di sekolah. Ia rutin mendorong gerobak dari Poncol sampai jalan Kertanegara. Beberapa tahun sebelum meninggal, ia memberi bocoran. Katanya, biar saus kacangnya bikin ketagihan, mesti dicampur kacang mede, jadi bukan kacang tanah aja. Terus, cabai rawit direbus dulu agar lebih lembut dan gampang nyatu saat diulek dengan kacang. Dia bilang tips ini didapat dari Ketoprak Ciragil yang kondang itu. Sejak saya masih SD, Pak Amat sudah berjualan ketoprak. Suatu waktu, menyusul kecelakaan yang dialaminya, pak Amat memutuskan untuk berhenti keliling dan berjualan di depan rumah saja. Obrolan kami ini terjadi di tahun 2014.***
Siapa juga suka ketoprak pak Amat?
Siapa tukang ketoprak langganan Anda?
Siapa gak suka ketoprak? Haha!
#akamsisenopati
Keterangan foto: pak Amat dan gerobak ketoprak mangkal di depan rumahnya. (Foto oleh: Rika Febriyani)
